MAKALAH
“ASBABUN
NUZUL”
Dosen Pengampu : Anisul Fuad, SH. M.Hum
Disusun oleh :
1. Janudin
2. M. Nasrulloh
3. Winda Rizki Pratiwi
Kelas / Semester : 1 C
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM BREBES
( STAIB )
TAHUN 2012
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asbabun Nuzul.
Menurut
bahasa (etimologi), asbabun nuzul berarti turunnya ayat-ayat al-Qur’an dari
kata “asbab” jamak dari “sababa” yang artinya sebab-sebab, nuzul yang artinya
turun. Yang dimaksud disini adalah ayat al-Qur’an. asbabun nuzul membahas
kasus-kasus yang menjadi turunnya beberapa ayat Al-qur’an
Menurut
istilah atau secara terminologi Asbabun nuzul adalah suatu peristiwa yang
menyebabkan turunnya ayat-ayat al-Qur’an untuk menerangkan status hukumnya,
pada masa hal itu terjadi, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan”,
Asbabun
nuzul terdapat banyak pengertian, diantaranya :
1. Menurut Az-Zarqani
“Asbab an-Nuzul adalah hal khusus
atau sesuatu yang terjadi serta hubungan dengan turunnya ayat al-Qur’an yang
berfungsi sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi”.
2. Ash-Shabuni
“Asbab an-Nuzul adalah peristiwa
atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang
berhubungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang
diajukan kepada Nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama”.
3. Subhi Shalih
“Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang
menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat al-Qur’an yang terkadang
menyiratkan suatu peristiwa sebagai respon atasnya atau sebagai penjelas
terhadap hukum-hukum ketika peristiwa itu terjadi”
Mengutip
pengertian dari Subhi al-Shaleh kita dapat mengetahui bahwa asbabun nuzul ada
kalanya berbentuk peristiwa atau juga berupa pertanyaan,
Untuk
menafsirkan Al-qur’an ilmu asbabun nuzul sangat diperlukan sekali, sehingga ada
pihak yang mengkhususkan diri dalam pembahasan dalam bidang ini, yaitu yang
terkenal diantaranya ialah Ali bin madani, guru bukhari, al-wahidi , al-ja’bar
, yang meringkaskan kitab al-wahidi dengan menghilangkan isnad-isnadnya, tanpa
menambahkan sesuatu, syikhul islam ibn hajar yang mengarang satu kitab mengenai
asbabun nuzul.
Pedoman
dasar para ulama’ dalam mengetahui asbabun nuzul ialah riwayat shahih yang
berasal dari rasulullah atau dari sahabat.
B. Pengetahuan Tentang
Asbabun Nuzul.
Perlunya
mengetahui asbabun nuzul, al-wahidi berkata:” tidak mungkin kita mengetahui
penafsiran ayat al-qur’an tanpa mangetahui kisahnya dan sebab turunnya ayat
adalah jalan yang kuat dalam memahami makna Al-qur’an”. Ibnu Taimiyah berkata:
mengetahui sebab turun ayat membantu untuk memahami ayat Al-qur’an. Sebab
pengetahuan tentang “sebab” akan membawa kepada pengetahuan tentang yang
disebabkan (akibat).
Namum sebagaimana telah diterangkan
sebelumnya tidak semua Al-qur’an harus mempunyai sebab turun, ayat-ayat yang
mempunyai sebab turun juga tidak semuanya harus diketahui sehingga, tanpa
mengetahuinya ayat tersebut bisa dipahami, ahmad adil kamal menjelaskan bahwa
turunnya ayat-ayat al-qur’an melalui tiga cara:
- Pertama ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada nabi.
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah:
"Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit". (QS. Al-Isra’ : 85)
- Kedua ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau pertanyaan.
- Ketiga ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua kelompok;
·
Ayat-ayat
yang sebab turunnya harus diketahui ( hukum ) karena asbabun nuzulnya harus
diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru.
·
Ayat-ayat
yang sebab turunnya tidak harus diketahui, ( ayat yang menyangkut kisah dalam
al-qur’an).
Kebanyakan
ayat-ayat kisah turun tanpa sebab yang khusus, namun ini tidak benar bahwa semua
ayat-ayat kisah tidak perlu mengetahui sebab turunnya, bagaimanpun sebagian
kisah al-qur’an tidak dapat dipahami tanpa pengetahuan tentang sebab turunnya.
C. Macam-macam asbabun nuzul
Dari segi jumlah sebab dan ayat yang
turun, asbabun nuzul dapat dibagi kepada ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid (
sebab turunnya lebih dari satu dan ini persoalan yang terkandung dalam ayat
atau kelompok ayat yang turun satu ) dan ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid
(ini persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun lebih
dari satu sedang sebab turunnya satu ). sebab turun ayat disebut ta’addud
karena wahid atau tunggal bila riwayatnya hanya satu, sebaliknya apabila satu
ayat atau sekelompok ayat yang turun disebut ta’addud al-nazil.
D.
Cara Mengetahui Riwayat Asbabun Nuzul
Asbabun
Nuzul adalah peristiwa yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Oleh karena itu,
tidak boleh ada jalan lain untuk mengetahuinya selain berdasarkan periwayatnya
yang benar dari orang-orang yang melihat dan mendengar langsung tentang
turunnya ayat Al-Quran.
E. Faedah
Asbabun Nuzul
1.
Membawa
kepada pengetahuan tentang rahasia dan tujuan Allah secara khusus
mensyari’atkan agama-Nya melalui al-qur’an.
2.
Membantu
dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya.
3.
Dapat
mengkhususkan (Takhsis) hokum pada sebab menurut ulama yang memandang bahwa
yang mesti diperhatikan adalah kekhususan sebab dan bukan keumuman lafal.
4.
Diketahui
pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hukum yang terkandung
dalam ayat tersebut.
5.
Diketahui
ayat tertentu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi kesamaran bisa
membawa kepada penuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan pembebasan bagi
orang yang tidak bersalah.
6.
Akan
mempermudah orang menghafal ayat-ayat al-qur’an serta memperkuat keberadaan
wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seteleh
mempelajari dan melihat pembahasan yang telah dijabarkan panjang lebar diatas,
dapat kami simpulkan bahwasannya:
1.
Asbabun Nuzul didefinisikan
“ Sebagai
suatu hal yang karenanya Al-qur’an diturunkan untuk menerangkan status
hukumnya, pada masa hal itu terjadi, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan”,
serta memiliki faedah didalamnya.
2. Cara turunnya Asbabun Nuzul itu:
·
Pertama
ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada
nabi.
·
Kedua
ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau
pertanyaan.
3.
ayat-ayat
yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua kelmpok;
·
Ayat-ayat
yang sebab turunnya harus diketahui ( hukum ) karena asbabun nuzulnya harus
diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru.
·
Ayat-ayat
yang sebab turunnya tidak
harus diketahui, ( ayat yang menyangkut kisah dalam Al-qur’an).
B.
Saran
Apabila penyusunan makalah ini ada yang kurang berkenan
dihati pembaca, kami selaku pemakalah meminta ma'af dan semoga ada kritik dan
saran yang bermanfa'at dan membangun dari para sahabat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Wahid, Ramli.1994.ulumul qur’an.Jakarta:Rajawali
DR.
Rosihon Anwar, M.Ag.ulum al-quran,Bandung:
Pustaka Setia, 2008, hal. 65
Ahmad Syadali
dan Ahmad Rifa’i, Ulumul Qur’an I, Bandung: Pustaka Setia, 2006, hlm. 89
Subhi Shalih,
Mabahits fi ‘Ulumul Qur’an, Dar al-Qalam li Al-Malayyin, Beirut, 1988, hlm.
132.
makasih ya mas, mohon izin kopas, heeeeee
ReplyDeleten tolong mampir ke berandaku ya
http://butirancinta999.blogspot.com/
iyo silahkan,,, tpi jangan lupa cantumkan pula alamat blogQ yach,,, hehehe
ReplyDeletemampir??? BOLeh juga tuh,,,,
terimakasih sharenya,,
ReplyDeleteasbabunnuzul memang bisa menjadi pelengkap dalam upaya memahami kandungan makna dalam Qur'an. saya jadi terinspirasi untuk ukut menulis blog tentang asbabunnuzul. ini sebagian materi yang sudah di publish kompilasi asbabunnuzul