MAKALAH
MATA KULIAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN
“ KELOMPOK – KELOMPOK
SOSIAL”
Dibuat
guna memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Psikologi Perkembangan
Dosen
Pengampu : Dra.
Roisah, M.Pd
Disusun Oleh :
1.
Ali
Faruchi
2. Bika
Silvia
3. M.
Nasrulloh
4. Mutma’inah
Kelas
/ Semester : II C
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM BREBES
( STAIB )
TAHUN AKADEMIK
2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kepada allah SWT. yang mana atas berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Kelompok-kelompok Sosial ”
ini dengan baik meskipun masih jauh dari sempurna. Sholawat beserta salam tak lupa pula
penulis haturkan kepada junjungan kita nabi agung nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita semua dari alam kejahilan ke alam yang terang benderang yang
disinari oleh ilmu pengetahuan iman dan islam.
Penulis
tak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing ibu Dra. Roisah, M.Pd
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kelompok-kelompok Sosial ” ini.
Penulis
sadar dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI
....................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
.......................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah
.................................................................................... 1
C.
Tujuan Pembahasan
................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kelompok Sosial .................................................................... 2
B. Klasifkasi Kelompok Sosial
..................................................................... 2
C. Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
................................................. 4
D. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial ....................................................... 4
E. Ciri-ciri Kelompok Sosial
........................................................................ 5
F.
Arti
Penting Hidup Berkelompok
............................................................ 6
BAB III PENUTUP / KESIMPULAN
.................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Kelompok sosial
adalah himpunan atau
kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya
lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan
antara kelompok dengan kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh kelompok sosial antara
individu dengan kelompok.
Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial
sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat
secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok social primer dengan
hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalkan untuk
mengenal lebih jauh dari kelompok primer dapat kita lihat yaitu pada keluarga. Sedangkan kelompok sosial
primer adalah kelompok besar didasarkan pada kepentingan yang berbeda. Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi
faktor
pendorong timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.
Setiap
masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan
dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula
perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula
perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan
cepat.
Perubahan-perubahan
hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan
suatu masyarakat pada suatu waktu dan
membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu
yang lampau. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial,
norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, sususnan kelembagaan
masyarakat, kekuasaan dan wewenang, kelompok sosial dan
sebagainya.
B.
Rumusan Masalah
1. Dorongan apa
yang menyebabkan manusia ingin hidup dalam kelompok sosial?
2. Apa faktor
pembentuk kelompok sosial
3. Apakah
ciri-ciri kelompok sosial?
4. Bagaimana norma-norma
kelompok sosial dapat terbentuk?
5. Apa arti
penting hidup berkelompok dalam kelompok
sosial?
C.
Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk
membahas tentang dorongan yang
menyebabkan terbentuknya kelompok sosial, faktor pembentuk kelompok sosial,
ciri-ciri kelompok sosial, proses terbentuknya norma-norma kelompok sosial, dan
arti penting hidup berkelompok dalam kelompok sosial. Sehingga dengan
pembahasan ini diharapkan mahasiswa dapat semakin luas wawasan dan
pengetahuannya, yang akan sangat berguna ketika terjun di dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok Sosial menurut para
pakar
1. Menurut Soerjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan
yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik
dan saling mempengaruhi.
2. Menurut Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan
tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan
guna mencapai tujuan bersama.
3. Menurut Paul B.
Horton & Chaster L. Hunt
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
B.
Klasifikasi
Kelompok Sosial
1. Klasifikasi
menurut cara terbentuknya
a. Kelompok semu, yaitu:
kelompok yang terbentuk secara spontan
Ciri-ciri kelompok semu :
1). Tidak direncanakan
2). Tidak terorganisir
3). Tidak ada interaksi secara terus menerus
4). Tidak ada kesadaran berkelompok
5). Kehadirannya tidak konstan
Kelompok semu dibagi menjadi tiga yakni crowd
(kerumunan), publik dan massa.
1.
Crowd (kerumunan), dibagi
menjadi :
-
Formal audiency / pendengar
formal
Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang
nonton di bioskop
-
Inconvenient
Causal Crowds adalah:
Kerumunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan
fasilitas-fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api.
-
Panic Causal
Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena suasana panik. Contoh:
Kerumunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.
-
Spectator
Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk karena ingin
menyaksikan peristiwa tertentu. Contoh: Kerumunan penonton atau orang-orang
ingin melihat peristiwa tertentu.
-
Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak
tunduk pada pemerintah, contoh : aksi demo.
-
Immoral low
less crowds adalah kerumunan orang-orang tak
bermoral, contoh : kerumunan
orang yang minum-minuman keras.
2. Massa
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri
hampir sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan
direncanakan.
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
3. Publik,
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri
hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak
pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang
disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv, surat kabar, jejaring
sosial dan lain-lain.
b. Kelompok Nyata, mempunyai
beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata
mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.
1.
Kelompok Statistical Group
Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak
memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok
penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
2.
Societal Group / Kelompok
Kemasyarakatan
Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan jenis,
seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada
kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
3.
Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok
sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena
adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau
kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi
dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman
sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
4.
Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan
memiliki struktur formal (kepengurusan).
Ciri-ciri kelompok asosiasi :
1.
direncanakan
2. terorganisir
3. ada interaksi
terus menerus
4. ada kesadaran
kelompok
5. kehadirannya
konstan
2. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota
a. Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang
anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan
kekal.
Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :
-
Gemeinschaff by
blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah.
Contoh : kerabat, klien
-
Gemeinschaft of
place: Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.
Contoh : RT, RW, Padukuhan, Pedesaan
-
Gemeinschaft of
mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.
Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)
b. Gesselschaft / patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat
kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu
bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
3. Klasifikasi
Menurut Kualitas Hubungan Antar
Anggota
a. Kelompok Primer
(Primary Group)
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya
saling kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh : keluarga, kelompok
sahabat, teman, teman sepermainan.
b. Kelompok
Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal,
impersonal dan didasarkan pada asas manfaat. Contoh : sekolah, PGRI
4. Klasifikasi
Menurut Pencapaian Tujuan
a. Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan
tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
b. Kelompok
Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan
yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama. Contoh :
anggota OSIS
C.
Pendorong
Timbulnya Kelompok Sosial
Dalam melakukan sesuatu manusia biasanya didasari pada
dorongan-dorongan tertentu. Sehingga dengan dorongan yang timbul tersebut manusia
menjadi bersemangat untuk mencapai apa yang diinginkannya.
Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor
tertentu yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu
kelompok sosial tertentu. Adapun dorongan tersebut antara lain :
a. Dorongan untuk
mempertahankan hidup
Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok
sosial yang telah ada, maka secara tidak langsung manusia tersebut telah
berusaha mampertahankan hidupnya, karena kebutuhan hidupnya tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup
menyendiri. Selain itu dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin
luas sehingga kemanapun ia pergi akan senantiasa merasa aman.
b. Dorongan untuk
meneruskan keturunan
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup
mempunyai sifat alamiah yang sama, yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok
sosial itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing, sehingga
dengan demikian dorongan untuk meneruskan keturunan ini dapat tercapai
c. Dorongan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk
melakukan pekerjaan yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang
maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya kelompok sosial akan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada kelompok formal, dengan adanya
pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang dihasilkan akan dapat maksimal.
D.
Faktor Pembentuk
Kelompok Sosial
Bergabung dengan sebuah kelompok
merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan.
Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang
merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan
tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
1. Kedekatan
-
Kedekatan geografis tempat tinggal
Pengaruh tingkat kedekatan, atau
kedekatan geografis, terhadap
keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk
kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok
kegiatan sosial lokal.
Kelompok tersusun atas
individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat
jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat,
berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya,
kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang
memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan
interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok
pertemanan.
-
Kedekatan geografis daerah asal
Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu
dengan orang yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang sama, maka
orang tersebut merasa ada ikatan batin, meskipun semula belum saling mengenal
ketika masih di daerah asal.
2. Kesamaan
Pembentukan
kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga
kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih
suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan
yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat
intelejensi, atau karakter-karakter personal lain.
Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara
lain :
a. Kesamaan
kepentingan
Dengan adanya dasar utama adalah
kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai
kepentingan yang sama tersebut.
b. Kesamaan
keturunan
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar
persamaan keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali
persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling berkomitmen untuk
tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk menjaga tali persaudaraan agar
tidak terputus.
c. Kesamaan nasib
Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan
terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun
kinerja masing-masing anggotanya.
E.
Ciri-ciri Kelompok Sosial
1. Merupakan
satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain. Suatu
kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain, misalnya
kelompok formal dengan informal.
2. Memiliki
struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu. Setiap
anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran masing masing, baik itu
secara tertulis atau secaratidak tertulis
3. Memiliki
norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial
ada norma, hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok
sosialnya.
4. Memiliki
kepentingan bersama
Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang
melatarbelakangi yang salah satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga
diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan
secarabersama-sama.
5. Adanya
interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak
terlepas dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya
interasi dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat menyampaikan ide/
ggasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial tersebut.
F. Arti Penting Hidup Berkelompok
Kita sebagai
makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu
bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk kelompok
sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat membantu kita untuk mempermudah
menyelesaikan suatu urusan, tugas atau tujuan dengan cara bekerja sama. Pekerjaan
yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih mudah jika
dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota kelompok , setiap anggota
mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-masing, sehinga terjadilah
pembagian tugas dan spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan
tersebut menjadi maksimal. Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa hidup berkelompok sangat penting untuk
mempermudah memenuhi kebutuhan hidup.
BAB IV
KESIMPULAN
1.
Dorongan apa yang menyebabkan manusia
ingin hidup dalam kelompok sosial:
a. Dorongan untuk
mempertahankan hidup
b. Dorongan untuk
meneruskan keturunan
c. Dorongan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
2.
Faktor pembentuk kelompok sosial?
a. Kedekatan
- Kedekatan
geografis tempat tinggal
- Kedekatan
geografis daerah asal
b. Kesamaan
- Kesamaan
kepentingan
- Kesamaan
keturunan
- Kesamaan nasib
3. Ciri-ciri kelompok sosial:
a. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan
manusia yang lain.
b. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan
peran tertentu.
c. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
d. Memiliki kepentingan bersama
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
4. Bagaimana norma-norma
kelompok sosial dapat terbentuk
Norma muncul melalui
proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Norma
terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok.
5.
Arti penting hidup berkelompok dalam
kelompok sosial:
Bahwa hidup berkelompok pada kelompok
sosial sangat penting untuk mempermudah dalam memenuhi kebutuhan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Ismawati, Esti.2012 Ilmu Sosial Budaya Dasar, Yogyakarta : Penerbit
Ombak
Saptono, Bambang S. 2006 SOSIOLOGI JILID 2 SMA KELAS XI, Jakarta:
PT. Phibeta Aneka Gama
Subakti, A. Ramlan dkk. 2011 Sosiologi
Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Prenada Media Group
http:\\id.wikipedia.com\kelompok-sosial\
http://muhtar-beninghati.blogspot.com/2012/03/makalah-kelompok-sosial.html